Jakarta, 12 Februari 2025 – Mengacu pada Core Value yang dimiliki PT Intecs Teknikatama Industri, TANGGUH rasanya bukan tidak mungkin jika kita semua menginginkan sesuatu yang kuat dan tangguh. Baik tangguh dalam perencanaan, penerapan, evaluasi hingga hasil akhir dalam satu sistem kerja. Tidak menutup kemungkinan dan tidak dapat dihindari jika Intecsian menghadapi konflik di tempat kerja atau di lingkungan manapun.
Tetapi tahukah Intecsian
jika konflik yang benar -benar dikelola dengan benar akan semakin menjadi
peluang untuk sebuah pertumbuhan? Mengapa demikian? Karena manajemen konflik itu
dianggap penting oleh perusahan yang dapat membuka ruang diskusi yang
produktif, mempromosikan kreativitas Intecsian, dan memperkuat hubungan antar tim
kerja Intecsian.
Lalu, apa saja sih
yang Intecsian perlu ketahui dalam menguasai manajemen konflik untuk
pengembangan diri? Yuk kita simak satu persatu!
Pertama adalah
menghindar. Betul, Intecsian harus menghidar jika ada konflik. Namun, hal ini
bersifat sementara dengan tujuan mendinginkan suasana. Misalnya, kura-kura yang
memasukan kepalanya saat harus berhadapan dengan predator ataupun sedang merasa
terancam. Jika suasana sudah merasa kondusif Intecsian bisa memulai kembali
perdebatan yang bertujuan positif. Jika diskusi sudah dirasa akan memperkeruh
keadaan, sebaiknya Intecsian tidak perlu meneruskannya dan lanjutkan di lain
waktu.
Nah, tips
berikutnya adalah Intecsian harus “mengalah”. Mengalah loh yah, bukan kalah!
Tujuannya positif, hal ini agar kedua belah pihak menuju ke satu tujuan yang
sama. Mike Tyson pernah berkata dalam salah satu wawancaranya tentang
bagaimana ia bisa selalu memenangkan pertandingan tinjunya dengan beragam lawan.
“Sederhana saja, saya hanya perlu bersabar dan memastikan satu langkah
kebelakang dan masuk disaat yang tepat dengan pukulan uppercut kesasaran
yang sudah kutuju kepada lawanku,” ujarnya.
Jika Intecsian
sudah mampu menguasai kedua tips diatas, tips berikutnya adalah Intecsian harus
memiliki jiwa kompetitif. Intecsian harus punya nilai diri yang tinggi, yakin
jika keputusannya tepat dan semua pendapatmu adalah benar serta memberikan
solusi. Di level ini, Intecsian sudah jauh lebih tinggi dalam menyikapi
konflik. Intecsian yang seperti ini dapat diandalkan, mampu memberikan solusi serta
cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan.
Setelah menjadi
bijak dalam menghadapi konflik, Intecsian juga akan dituntut memiliki jiwa
kompromi. Kompromi disini adalah kompromi yang bersifat positif yah Intecsian.
Tujuannya adalah kedua pihak mendapatkan jalan keluar, solusi dan juga hasil
akhir yang produktif. Mirip kayak negosiasi harga nih, Intecsian mungkin nggak
dapat harga yang diinginkan, tapi setidaknya ada deal yang saling
menguntungkan. Setuju nggak kalau ini salah satu strategi paling cocok buat
Intecsian semua?
Nah yang
terakhir adalah kolaborasi. Ini adalah level tertinggi yang Intecsian wajib
punya jika menghadapi sebuah konflik dimanapun Intecsian berada. Hal ini
dikarenakan Intecsian dan pihak lain menyetujui bekerja sama untuk menemukan
solusi yang benar-benar memuaskan semua pihak. Nggak cuma kompromi, tapi
benar-benar mencari win-win solution. Biasanya ini membutuhkan waktu dan
usaha lebih, tapi hasilnya bisa luar biasa. Kalau Intecsian berhasil melangsungkan
kolaborasi, biasanya hubungan tim jadi jauh lebih kuat dan TANGGUH. Nah, siapa
di sini yang sudah pernah merasakan kekuatan kolaborasi dalam menyelesaikan
konflik?
0 Comments