Jakarta, 28 Januari 2025 - Tahukah Intecsian jika dalam dunia kerja, teamwork merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai keberhasilan. Nah, bekerja dalam tim bisa memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah peningkatan produktivitas. Karena adanya berbagai macam ide dan perspektif berbeda yang bisa diajukan oleh anggota tim kerja. Kerjasama tim juga dapat meningkatkan efisiensi karena tugas-tugas yang diberikan bisa terbagi sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota sehingga tujuan akhirnya bisa tercapai lebih cepat nih Intecsian.
Terkait dengan tim
kerja, biasanya dalam satu organisasi atau perusahaan akan memiliki beberapa The
Dream Team. Tim ini biasanya memiliki ciri solid dan efektif dalam
menyelesaikan tugas kerja. Lalu apa saja sih yang perlu diketahui agar tim
kerja kita menjadi The Dream Team? Berikut ada beberapa tips dari
beragam sumber yang bisa menjadi inspirasi Intecsian khususnya pemimpin tim
kerja nih. Yuk Simak tips-tipsnya dalam membentuk tim yang solid dan efektif
ini
Sebelumnya, Intecsian
harus mengetahui dulu nih istilah Forming, Storming, Norming dan Performing.
Istilah tersebut diperkenalkan pertama kalinya oleh Bruce W.Tuckman
pada tahun 1965, ia merupakan seorang peneliti psikologi Amerika yang melakukan
penelitian tentang teori dinamika kelompok. Menurutnya, Forming, Storming,
Norming dan Performing sangat penting dimiliki oleh pemimpin agar memfasilitasi
dan mendukung setiap tahap perkembangan, bersaing dengan sehat dan produktif.
Nah, sekarang
kita bahas satu persatu nih istilah-istilah tersebut. Pertama, Forming. Forming
adalah tahap awal dimana anggota baru mulai mengenal satu sama lain dengan
anggota lainnya dalam tim. Dalam tahapan ini peran pemimpin atau team leader
sangat penting untuk memberikan arahan dan visi yang jelas kepada seluruh
anggota tim kerja. Dalam fase ini, umumnya anggota tim punya banyak pertanyaan
tentang tugas atau project yang akan mereka jalankan kedepannya. Anggota tim
perlu membangun saling pengertian, memahami harapan satu sama lain, serta
membangun komunikasi yang efektif. Maka dari itu, di tahap ini, sebauh team
leader perlu membangun goals, strategi yang jelas dan mudah dipahami
satu sama lain.
Jika pemimpin
sudah menguasai forming, maka tahapan selanjutnya adalah Storming. Tahap
storming menjadi tahaoan yang kritis dimana tim sudah memulai membentuk
cara kerja, mengalami tantangan dan terlihat adanya konflik awal dalam tim
kerja. Storming menjadi menantang bagi pemimpin karena pengembangan tim,
namun hal ini juga merupakan kesempatan untuk mengatasi konflik dan membangun
fondasi tim yang lebih kuat. Maka dari itu, di tahap storming, wajar
jika ada adu argumen antara satu individu dengan individu laiinnya dalam sebuah
tim. Namun demikian, proses ini akan
menghasilkan anggota tim yang mau belajar untuk mendengarkan dengan baik,
saling menghormati, dan berbagi pemikiran dan ide-ide mereka dengan terbuka.
Seperti sebuah
judul lagu, “Badai pasti berlalu” tahapan ini adalah tahapan Norming
dimana seluruh anggota tim sudah dapat menemukan keseimbangan, membangun norma,
dan memperkuat kerjasama tim. Dengan demikian komunikasi menjadi lebih terbuka,
kerjasama meningkat, dan hubungan antar anggota tim menjadi lebih baik. Pada
tahap ini, anggota tim mulai memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing,
menghormati perbedaan pendapat, dan belajar bagaimana bekerja secara efektif
sebagai sebuah tim.
Mangambil quote
dari Patty McCord, ex Chief Talent Officer di Netflix menjelaskan bahwa tim
yang mempunyai performa hebat adalah, "The constants are that
high-performing teams have incredible focus and a really shared sense of what
their metrics are—meaning not only what they are trying to achieve, but also
what success and quality look like. That clarity around vision, success,
metrics, and quality allows them to do amazing work.”
Tahap Performing
adalah puncak dari proses pengembangan tim menjadi The Dream Team hal
ini dikarenakan anggota tim sudah mampu memanfaatkan kekuatan individu mereka
untuk menghasilkan kinerja yang luar biasa secara sinergis. Kerjasama tim
mencapai tingkat yang tertinggi, dan setiap anggota tim berkontribusi secara
efektif. Untuk mencapai tahap ini, kesabaran dan konsistensi adalah kunci. Team
leader harus mampu menjaga emosi anggota timnya dan juga menjaga ritme
pekerjaan agar sesuai dengan deadline yang ditentukan. Umumnya, setiap anggota
tim menunjukkan dedikasi, kemampuan, dan kerja keras mereka untuk mencapai
tujuan bersama.
Tahapan
selanjutnya adalah Adjourning. Umumnya team leader akan membuat selebrasi tertentu kepada seluruh tim. Ini merupakan perayaan kepada
seluruh anggota tim atas pencapaian yang sudah dilalui. Nah Intecsian, jika
tahapan-tahapan diatas sudah kamu lalui secara solid dan terbiasa maka sebuah
organisasi atau perusahaan akan memulai babak baru yaitu kolaborasi. Kolaborasi
bisa antar departemen ke departeman lain atau secara besar kolaborasi antar
perusahaan. Sebut saja kolaborasi yang kita tahu adalah kolaborasi perusahaan sepatu
Nike dengan perusahaan pakaian Levi’s yang menghasilkan produk kolaborasi. Gimana
nih Intecsian, sudah siapkah Intecs berkolaborasi dengan yang lainnya?
0 Comments